Assallam mu'allaikum wr.wb
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: "Barang siapa mengajak kepada kebaikan,
maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang
siapa mengajak kepada kesesatan,
maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." (HR.
Shahih Muslim)
1. Dianjurkan
Berintrospeksi Diri Sebelum Tidur
Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat
sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah
(berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, menge-valuasi segala perbuatan yang
telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka
hendaknya memuji kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan jika sebaliknya maka
hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada-Nya.
2. Berwudhu
Sebelum Tidur
Kita sebaiknya tidur dalam keadaan
sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi
pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana
wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).
3. Mengibaskan
Tempat Tidur Sebelum Tidur
Sebelum tidur, hendaknya mengibaskan
tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran). Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah SAW : “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur,
hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain
tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi
sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi
No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).
4. Posisi
Tidur yang Baik adalah Miring ke Sebelah Kanan
Untuk posisi tidur, sebaiknya posisi
tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan). Tidak menjadi
masalah jika pada saat tidur nanti posisi kita berubah ke atas sisi kiri. Hal
ini berdasarkan sabda Rosululloh: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.”
(HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR.
Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban
No. 2350).
5. Membaca
Do’a Sebelum Tidur
“Bismikaallahumma ahya wa bismika wa
amuut”. Yang artinya : Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku
hidup.
6. Apabila
Gelisah
Apabila merasa gelisah, risau, merasa
takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya
untuk berdoa sebagai berikut: “A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi
wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa
ayyahdhuruun.” Yang artinya “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan
para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893,
At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya).
7. Tidak
Boleh Telanjang
Pada saat tidur tidak boleh telanjang
berdasarkan hadits berikut : “Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai
selimut, tanpa memakai busana apa-apa”. (HR. Muslim).
8. Sesama
Jenis Kelamin, Dilarang Tidur Satu Selimut
Laki2 dengan laki2 atau wanita dengan
wanita tidak boleh tidur dalam satu selimut seperti hadits berikut : “Tidak
diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu
selimut”. (HR. Muslim).
9. Makruh
tidur tengkurap
Abu Dzar Radhiallaahu anhu menuturkan :
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku
sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil
bersabda : Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini
(tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka. (H.R. Ibnu Majah dan
dinilai shahih oleh Al-Albani).
10. Makruh tidur di atas dak terbuka
Karena di dalam hadits yang bersumber
dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam
telah bersabda : Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada
penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya. (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab
al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
11. Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur
Dari Jabir Radhiallaahu anhu
diriwayatkan bahwa sesung-guhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah
bersabda : Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah
pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman.
(Muttafaq `alaih)
12. Disunnahkan mengusap Wajah dengan Tangan setelah Bangun
Berdasarkan hadits berikut : “Maka bangunlah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil
mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)].
13. Jika Bermimpi Buruk
Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali
menceritakannya pada siapapun, kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan
Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang
terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga
kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya
dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat
bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).
14. Bersiwak Setelah Bangun
Berdasarkan hadits berikut : “Apabila
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya
dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255).
15. Ber-istinsyaq dan ber-istintsaar
Ber-istinsyaq dan ber-istintsaar
(menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila
salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga
kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari
No. 3295 dan Muslim No. 238).
16. Mencuci Kedua Tangan Tiga Kali
Mencuci kedua tangan tiga kali,
berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah
seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam
bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim
No.278).
4
posisi tidur menurut penelitian :
Tidur
Dengan Tengkurap
Dr.
Zafir al-Attar berkata "Seseorang yang tidur dengan cara tengkurap di atas
perutnya setelah suatu periode tertentu akan mengalami kesulitan bernafas
karena seluruh berat badannya akan menekan ke arah dada yang menghalangi dada
untuk merenggang dan berkonstraksi saat bernafas. Hal ini juga dapat
menyebabkan terjadinya kekurangan asupan oksigen yang dapat mempengaruhi
kinerja jantung dan otak."
Peneliti
dari Australia telah menyatakan bahwa terjadi peningkatan kematian pada anak-anak
sebesar tiga kali lipat saat mereka tidur tengkurap dibandingkan jika mereka
tidur dengan posisi menyamping. Sedangkan Majalah "Times"
mempublikasikan hasil sebuah penelitian di Inggris yang menunjukan peningkatan
tingkat kematian mendadak pada anak-anak yang tidur tengkurap.
Fakta-fakta
tersebut sejalan dengan apa yang diajarkan dalam Islam, sebagaimana Abu
Hurairah RA meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW bahwa beliau pernah melihat
seorang pria yang sedang tidur dengan posisi tengkurap, lalu beliau bersabda,
"Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dimurkai oleh Allah dan
Rasul-Nya." (HR Tirimizi dan Ahmad-hasan lighairihi)
Tidur
Terlentang
Dr.
Zafir al-Attar menjelaskan bahwa saat seseorang tidur dengan cara terlentang,dapat
menekan atau menyesakkan tulang punggung maka
hal ini akan menyebabkan orang tersebut bernafas melalui mulutnya. Hal ini
disebabkan karena pada saat kita tidur terlentang maka mulut kita akan terbuka,
dikarenakan meregangnya rahang bawah.
Manusia
harusnya bernafas melalui hidung, bukan mulut. Hal ini dikarenakan pada hidung
terdapat bulu-bulu halus dan lendir yang dapat menyaring kotoran yang ikut
terhisap bersama udara yang kita hirup. Bernafas melalui mulut merupakan salah
satu penyebab seseorang rawan terkena flu. Selain itu bernafas lewat mulut akan
menyebabkan keringnya rongga mullut sehingga dapat menyebabkan terjadinya
peradangan pada gusi.
Tidur
Dengan Menyamping Ke Kiri
Tidur
miring ke kiri ternyata jugalah tidak baik untuk kesehatan, terutama organ
jantung. Hal ini dikarenakan saat kita tidur pada posisi ini, maka paru-paru
sebelah kanan, yang berukuran besar, akan menekan kearah paru-paru. Hal ini
akan berpengaruh kepada kinerja jantung, terutama kepada orang yang berusia
lanjut.
Tidur
Dengan Menyamping Ke Kanan
Rasulullah
Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring
pada sisi badan bagian kanan. Dalam sunnah, posisi tidur diusahakan agar kepala
menghadap ke utara dan kaki mengarah ke selatan, sehingga tubuh tidak menolak
arus/medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik utara
menuju ke selatan dan berpengaruh baik terhadap sistem syaraf kita.
Berikut
Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis.
Mengistirahatkan
otak sebelah kiri. Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian
kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah
kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai
anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan
lainnya.
Dengan
tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala
aktifitas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul
akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi
pengendapan bekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan
atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang
beresiko terkena stroke, maka yang berisiko adalah otak bagian kanan, dengan
akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).
Mengurangi
beban jantung. Posisi tidur kesebelah kanan yang rata, memungkinkan cairan
tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan (bawah).
Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih
rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan
darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur. Tidur miring
ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan
karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu
pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang
masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di
atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak
dari paru-paru kiri.
Mengistirahatkan
lambung. Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung
katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur
kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh
lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan
memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan
meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi
ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik
menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.
Meningkatkan
pengosongan kandung empedu dan pankreas. Adanya aliran chime yang lancar akan
menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah
pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat
dengan posisi mirin ke kanan.
Meningkatkan
waktu penyerapan zat gizi. Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi
sebelah kanan, maka perjalanan makan yang telah tercerna dan siap di serap akan
menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada
dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.
Merangsang
buang air besar (BAB). Dengan mtidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian
usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan
merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah
buang air Besar.
Mengisitirahatkan
kaki kiri. Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna
menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai
pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari
kanan, apalgi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung
lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan
lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
wassallam mu'allaikum wr.wb
Thanks infonya !!! Untuk Anda Pecinta Kuliner dan Traveling Kunjungi http://www.beautytour.info/
sangat bermanfaat